Skip to main content
Experience Lab Grown Diamond

Mengenal Lab Grown Diamond dan Manfaatnya Bagi Lingkungan

Mengenal Lab Grown Diamond dan Manfaatnya Bagi Lingkungan

Lab Grown Diamond, atau berlian yang dibuat di laboratorium, merupakan inovasi terbaru dalam teknologi permata. Berbeda dengan berlian tradisional yang ditambang dari bumi, Lab Grown Diamond diproduksi melalui proses teknologi canggih, memberikan alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Keunikan dari Lab Grown Diamond ini terletak pada proses pembuatannya yang tidak memerlukan penambangan yang sering kali menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem dan lingkungan. Dengan menggunakan teknologi mutakhir, berlian ini dibuat dalam kondisi yang dikontrol secara ketat, sehingga menghasilkan kualitas yang setara, bahkan terkadang lebih unggul, dibandingkan dengan berlian alam. Simak lebih jauh mengenai apa itu lab grown diamond dan manfaat yang signifikan untuk lingkungan.

Sejarah Lab Grown Diamond 

Sejarah pembuatan berlian di laboratorium, atau Lab Grown Diamond, dapat dilacak kembali hingga dua abad yang lalu. Awal mula upaya untuk menciptakan berlian sintetis berawal pada tahun 1772 ketika Antoine Lavoisier, seorang ilmuwan asal Perancis, menemukan bahwa berlian tersusun dari unsur karbon. Lavoisier melakukan percobaan dengan meletakkan berlian dalam sebuah wadah yang berisi oksigen murni dan kemudian memaparkannya pada sinar matahari secara langsung. Hasilnya, ia menemukan bahwa ketika berlian terbakar, gas karbon dioksida dihasilkan, membuktikan bahwa berlian terbuat dari karbon murni. Temuan ini kemudian dikukuhkan melalui eksperimen yang dilakukan oleh Smithson Tennant, seorang ilmuwan dari Inggris.

Hampir satu abad setelahnya, sekitar akhir abad ke-19, dua ilmuwan yang bernama James Ballantyne Hannay dan Ferdinand Frédéric Henri Moissan menjadi pionir dalam menerapkan pengetahuan ini untuk membuat berlian sintetis di laboratorium. Penelitian mereka membuka jalan bagi pengembangan teknologi yang akhirnya memungkinkan pembuatan berlian yang tidak perlu ditambang dari bumi, tetapi dapat dibuat melalui proses sintesis di laboratorium dengan kualitas yang sama tingginya dengan berlian alam.

Apa itu Lab Grown Diamond?

Lab Grown Diamond adalah berlian yang diproduksi melalui proses teknologi di laboratorium daripada ditambang dari bumi. Berlian ini memiliki komposisi kimia, struktur kristal, berat, dan kilau yang sama dengan berlian alami. Proses pembuatan Lab Grown Diamond biasanya melibatkan dua metode utama:

Metode Tekanan Tinggi Suhu Tinggi (HPHT)

Metode ini mensimulasikan kondisi yang diperlukan untuk pertumbuhan berlian dalam bumi, di mana karbon murni diletakkan di bawah tekanan tinggi dan suhu tinggi hingga akhirnya terbentuk sebagai kristal berlian.

Metode Deposisi Uap Kimia (CVD)

Dalam metode ini, gas yang mengandung karbon, seperti metana, diletakkan dalam ruang vakum dan kemudian dipecah menggunakan plasma atau laser. Atom-atom karbon kemudian menempel pada substrat dan perlahan-lahan membentuk kristal berlian.

    Perbedaan Lab Grown Diamond dan Natural Diamond

     

    Lab grown diamond vs natural diamond

    Terdapat beberapa alasan mengapa berlian yang dibuat di laboratorium, atau Lab Grown Diamond, dapat dianggap lebih baik, khususnya dari perspektif lingkungan dan sosial:

    1. Tidak Terkait dengan Konflik

    Lab Grown Diamond tidak dikaitkan dengan konflik atau lebih dikenal sebagai "conflict diamonds" atau "blood diamonds" yang menjadi masalah etis dalam perdagangan berlian tradisional.

    2. Tidak Melibatkan Tenaga Kerja Anak

    Produksi Lab Grown Diamond tidak melibatkan tenaga kerja anak di bawah umur, yang merupakan isu serius dan sangat memperihatinkan dalam beberapa operasi penambangan berlian.

    3. Penggunaan Air yang Lebih Efisien

    Dalam pembuatan Lab Grown Diamond, penggunaan air yang dibutuhkan jauh lebih sedikit (0.07 m³) dibandingkan dengan penambangan berlian (0.48m³), yang menunjukkan efisiensi sumber daya yang lebih tinggi.

    4. Penggunaan Lahan yang Minimal

    Lab Grown Diamond membutuhkan lahan yang sangat minim, hampir tidak signifikan (0.00000071 hektar) dibandingkan dengan penambangan berlian (0.00091 hektar), sehingga mengurangi dampak terhadap habitat alami dan lahan pertanian.

    5. Emisi Polutan Udara yang Rendah

    Proses pembuatan Lab Grown Diamond menghasilkan polutan udara yang lebih sedikit (0.028 gram) dibandingkan dengan penambangan berlian (57.000 gram), yang berarti dampaknya terhadap pencemaran udara jauh lebih rendah.

    6. Penggunaan Energi yang Lebih Rendah

    Lab Grown Diamond menggunakan energi yang lebih sedikit (250.750.487 Joules) dibandingkan dengan energi yang diperlukan dalam proses penambangan (538.577.900 Joules).

    7. Penghasilan Limbah Mineral yang Minimal

    Dalam produksi Lab Grown Diamond, limbah mineral yang dihasilkan sangat kecil (0.0006 ton), sedangkan penambangan berlian tradisional menghasilkan limbah mineral dalam jumlah yang sangat besar (2.63 ton).

    8. Sumber Asal yang Bertanggung Jawab

    Berlian yang dibuat di laboratorium berasal dari negara-negara maju dengan regulasi yang lebih ketat, berbeda dengan berlian yang ditambang yang sering kali berasal dari negara-negara berkembang dengan aturan yang kurang ketat.

    Dari segi keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, Lab Grown Diamond menawarkan pilihan yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan, yang semakin penting dalam pilihan konsumsi masa kini.

    Kesimpulan

    Mencari perhiasan berlian seringkali membuat kita berpikir dua kali karena biayanya yang tidak sedikit. Namun, tak perlu resah lagi. Memilih Lab Grown Diamond bisa menjadi solusi cerdas, memberikan keistimewaan setara dengan berlian alami tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

    Sol et Terre menawarkan pilihan menarik sebagai pengganti berlian alami. Temukan rangkaian cincin elegan berhiaskan Lab Grown Diamond kami di sini.